Sabtu, 18 Januari 2020

Asyiknya menjelajah Blog di Dumay

Oleh : Zulkifli


Hari ini Jum’at tanggal 17 Januari 2020, adalah hari ketiga pelatihan menulis online bersama Om Jay. Kami kedatangan seorang narasumber yang juga sangat luar biasa. Seorang yang super sibuk sebagai kepala sekolah, trainer, blogger dan seabrek aktifitas lainnya. Dan yang lebih amazingnya adalah beliau mampu mengelola 12 blog sekaligus. Itulah Dosen kami pada pertemuan ke tiga di dumay (dunia maya). Beliau bernama Dedi Dwitagama. 

Beliau memberikan motivasi kepada peserta kelas menulis dengan menceritakan pengalamannya sejak pertama kali menulis di blog pada tahun 2005 lalu sampai sekarang. Bahkan, nyaris semua kegiatan hariannya diceritakan di setiap blog yang dikelolanya. Masing-masing blog dikelompokkan sesuai dengan ini atau tema blog tersebut, sehingga ada blog khusus yang berisi kegiatan seminar, ada blog photografinya, adalagi blog pendidikannya.

Pak Dedi juga menjelaskan tentang beberapa macam blog. Di antaranya ada blogspot yang sudah umum kita ketahui, ada kompasiana, gurusiana dan blog pribadi yang berbayar. Masing-masingnya tentu saja memiliki keunggulan dan kekurangan tersendiri.

Mengelola blog di blogspot itu seperti mengurus rumah sendiri. Kita bebas berkreasi, mendesain dan menatanya sesuka hati. Sehingga banyak dipilh oleh para penulis pemula, maupun penulis yang sudah mahir sekalipun. Sedangkan kompasiana, menurut beliau ibaratnya kita tempat publik. Kita akan bertemu dengan banyak orang dari berbagai profesi dan keahlian yang tentu saja gemar dan punya hobi menulis. Sehingga, jika kita ingin mengetahui kualitas dari tulisan kita, maka beliau menyarankan agar kita menulisnya di Kompasiana.

Jadi, punya blog di blogspot itu kitalah yang menjadi tuan rumahnya. Agar banyak tamu yang berkunjung, tentu saja blog itu harus ditata dengan sedemikian indah, rapi, bersih dan berbobot. Jangan biarkan ada jaring laba-labanya karena lama tidak dikunjungi dan dibersihkan oleh pemiliknya sendiri.

Hmmmm... jadi ingat sindiran Om Jay ketika beliau pertama sekali berkunjung ke blog pertama saya, www.cerpenkerenunik.blogspot.com Maklumlah sudah setahun lamanya blog itu tidak pernah dikunjugi dan diupdate isinya. Setelah membaca sindiran Om Jay, langsung saja saya berkemas dan bergegas menuju blog tersebut. Menata dan merapikan kembali serta menambah koleksi perabotannya. Langsung saja saya memborong beberapa artikel yangs sebelumya sudah ditulis dan mengendap begitu saja di dalam hard disk laptopku.

Di sisi lain, agar banyak tamu yang berkunjung ke blog yang kita tulis, tentu saja kita juga harus rajin berkunjung, membaca, memberikan komentar dan menilai tulisan penulis lain yang dimuat di blognya. Sama halnya dengan rumah, agar rumah kita sering dikunjungi oleh orang lain, tentu saja kita harus rajin pula bertamu dan mengobrol dengan orang lain di rumahnya.

Agar kemampuan menulis itu semakin berkembang, maka harus dilatih terus-menerus. Apalagi dengan banyaknya media yang bisa digunakan. Para penulis tentu juga harus banyak membaca agar semakin banyak pula kosakata-kosakat baru yang hendak dituliskan.

So, ibaratkan besi yang apabila diasah terus menerus dan dipergunakan sebagaimana mestinya , maka semakin lama akan semakin tajam. Jangankan mata pisau, punggungnya pun bisa tajam bila terus diasah.

Semoga dengan kelas online ini, bisa mengatasi keterbatasan ruang dan waktu yang selama ini sering dialami oleh penulis yang ingin belajar menulis. Dan sukses selalu buat para master blog kita yang telah dengan ikhlas membagi ilmunya tanpa mengharap pamrih dan imbalan.

7 komentar:

Musim Cerai, Sepenggal Kisah di Warung Kopi

Mak Sutan hanya diam memperhatikan Etek Biyai dari balik kaca etalase warung kopinya. “Terima kasih, Tek Biyai.” Sahut Angku Kali sam...